BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TINJAUAN PUSTAKA
Indonesia memiliki keragaman jenis hayati, mulai dari udara, tanah, dan perairan.Keanekaragaman hayati perairan yang begitu banyak dibedakan atas jenis avertebrata (tidak bertulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang).Jenis avertebrata air yang beragam disetiap daerah belum terlalu dikenal oleh khalayak ramai.Salah satunya keanekaragaman avertebrata air yang berada di Pulau Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah. Kawasan yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan memiliki wilayah yang dikelilingi oleh air payau dan hutan bakau yang lebat dan asri, sehingga hewan-hewan avertebrata seperti kepiting bakau,dan siput sangat mudah untuk ditemukan.
Pengamatan hewan avertebrata dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain hand sorting, eckman grab, plankton net, dan core sampler. Hand sorting yaitu metode yang dilakukan dengan mencari hewan-hewan avertebrata disekitar daerah pengamatan secara langsung menggunakan tangan. Eckman grab adalah metode yang digunakan pada perairan dalam dan substrat dasar lembut (misalnya lupur atau pasir). Sedangkan plankton net adalah metode yang menggunakan alat berupa jaring plankton yang berguna untuk menyaring air yang berasal dari air laut yang kemudian air yang telah tersaring oleh plankton net dimasukkan kedalam botol film. Metode yang terakhir yang biasa digunakan adalah core sampler, yaitu suatu metode yang menggunakan tabung paralon atau kaleng yang terlebih dahulu telah dilubangi pada bagian dalamnya, kemudian kaleng tersebut dibenamkan pada substrat berlempur dan kemudian diangkat, sehingga lumpur dapat tersaring didalam kaleng beserta hewan didalamnya.
BAB II
PENGAMATAN MAKRO DAN MIKRO AVERTEBRATA PULAU SEGARA ANAKAN
2.1 DATA PENGAMATAN
2.1.1 Hand Sorting
Hand sorting atau pernyortiran dengan menggunakan tangan adalah salah satu metode yang digunakan dalam mencari hewan-hewan avertebrata kasat mata atau berukuran besar yang berasal dari suatu daerah atau tempat pengamatan. Hewan avertebrata yang ditemukan di Pulau Segara Anakan dengan metode hand sorting ini antara lain :
Filum | Kelas | Ordo | Famili | Genus | Spesies |
Arthropoda | Malacostraca | Decapoda | Portunidae | Scylla | S. serrata |
Filum | Kelas | Ordo | Famili | Genus | Spesies |
Mollusca | Pelecypoda | Ostreoida | ostreidae | Crassoptrea | C. gigas |
Filum | Kelas | Ordo | Famili | Genus | Spesies |
Mollusca | Gastropoda | Caenogastro- poda | Littirunidae | Littorina | Littorina sp. |
Filum | Kelas | Ordo | Famili | Genus | Spesies |
Mollusca | Gastropoda | Caenogastroda | Bursidae | Bufonaria | Bufonaria albivaricosa |
Filum | Kelas | Ordo | Famili | Genus | Spesies |
Arthropoda | Malacostraca | Decapoda | Macro banchidae | Macro banchium | Macroban chium sp. |
2.1.2 Core Sampler
Metode core sampler adalah metode yang biasa digunakan pada daerah pengamatan dengan substrat berupa lumpur.Alat yang digunakan dalam metode ini berupa kaleng atau tabung paralon yang pada bagian bawahnya telah diberi beberapa lubang yang berguna agar air yang masuk dapat keluar dan menyisakan endapan lumpur didalam kaleng tersebut.Kemudian lumpur yang sudah tersaring disisihkan guna mencari hewan yang terperangkap dalam lumpur tersebut.
Adapun beberapa hewan yang didapatkan dengan menggunakan metode core sampler saat berada di hutan bakau, Pulau Segara Anakan :
Filum | Kelas | Ordo | Famili | Genus | Spesies |
Mollusca | Bivalvia | Tellinoidea | Tellinidae | Tellina | Tellina sp. |
2.1.3 Eckman Grab
Eckman grab adalah metode yang digunakan pada perairan dalam dan substrat dasar lembut (misalnya lupur atau pasir).
Adapun hewan avertebrata yang berhasil didapatkan dengan menggunakan metode ini adalah
Filum | Kelas | Ordo | Famili | Genus | Spesies |
Mollusca | Gastropoda | Mesogastro poda | Viviparidae | Bellamnya | Bellamnya Javanica |
Filum | Kelas | Ordo | Famili | Genus | Spesies |
Arthropoda | Malacostraca | Mysida | Mysidae | Mysis | Mysis sp. |
2.1.4 Plankton Net
plankton net adalah metode yang menggunakan alat berupa jaring plankton yang berguna untuk mendapatkan zooplankton maupun fitoplankton dengan cara menyaring air yang berasal dari air laut dengan plankton net dan kemudian dimasukkan kedalam botol film.
Jenis plankton yang dapat ditemukan dengan metode ini adalah :
Filum | Kelas | Ordo | Famili | Genus | Spesies |
Radiolaria | Sticholonchea | Taxopo dida | Sticholon chedae | Sticholonche | S. zanclea |
Filum | Kelas | Ordo | Famili | Genus | Spesies |
Arthropoda | Maxillopoda | Calanoida | Acartiidae | Acartia | Acartina sp. |
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Segara Anakan merupakan suatu daerah perairan yang mempunyai fungsi strategis baik lingkungan maupun secara social -ekonomis, karena mempunyai karakteristik dan spesifikasi kekayaan berbagai sumberdaya perairan serta keaneka ragaman flora dan fauna.Hutan mangrove di Segara Anakan mempunyai fungsi yang sangat penting, termasuk untuk perikanan tangkap karena merupakan ternpat kelangsungan hidup berbagai jenis hewan-hewan tertentu seperti ikan dan udang.
Pada praktikum lapangan yang dilaksanakan pada pukul 14.20 di mangrove dan pukul 20.00 di laguna hewan yang didapat antara lain kepiting, tiram, keong/siput, dan udang. Waktu pelaksanaan praktikum ini menunjukkan bahwa waktu mempengaruhi hasil tangkapan hal ini dibuktikan dari hasil tangkapan yaitu jumlah hewan yang ditangkap pada siang hari lebih banyak dari malam hari, namun hewan yang didapatkan pada malam hari lebih beragam dan berbeda. Hal ini dikarenakan suhu dan waktu makan mempanguruhi hewan-hewan tersebut untuk keluar dari tempat tinggalnya.
Terdapat pengelompokkan hewan berdasarkan kesamaan ciri dan kekerabatan yang dekat. Kelompok siput atau keong dengan kelompok tiram. Kedua kelompok ini memiliki kekerabatan yang dekat yaitu berasal dari filum mollusca. Keduanya juga memiliki ciri yang sama, yaitu cangkangyang menutupi tubuhnya dan seberkas ulir yang berada pada cangkang tersebut. Sedangkan kelompok udang, Arthropoda, dan kepiting memiliki kesamaan tubuh seperticapit, antenna, antenula, maksila, chepalotoraks. Juga dalam kelas yang sama yaitu malacostraca dan filum Arthropoda.
Teknik yang digunakan dalam pengambilan hewan-hewan antara lain dengan handsorting (hewan yang terlihat dengan mata telanjang), core sampler(hewan kecil yang terdapat dalam lumpur), eckmangrab(hewan yang berada dalam substrat lembut, lumpur), dan planktonet(bentik yang berukuran sangat kecil).
3.2 SARAN
Praktikan mengharapkan agar jadwal praktikum lapangan lebih tertata sehingga praktikan dapat mempersiapkan diri untuk melaksanakan praktikum.Selain itu praktikan mengharapkan koordinasi yang baik antara praktikan dan asisten sehingga tidak terjadi kesalahan dalam melaksanakan praktikum lapangan.Terakhir praktikan mengharapkan agar suasana saat praktikum dibuat semenyenangkan mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Huat, Jong. 2003. “Plankton” Pakan Alami Yang Harus Hadir Dalam Akuarium Laut Anda. Jasa mulia : Medan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar