Selasa, 27 September 2011

MANFAAT MEMPELAJARI EKOLOGI TERUMBU KARANG BAGI SUMBERDAYA PERIKANAN


I.       PENDAHULUAN
Indonesia merupakan  negara kepulauan terbesar dengan jumlah pulaunya yang menjapai 17.508 pulau dengan luas lautnya sekitar 3,1 juta km2 Wilayah lautan yang luas tersebut menjadikan Indonesia mempunyai kekayaan dan keanekaragaman hayati terbesar di dunia, salah satunya adalah ekosistem terumbu karang. Terumbu karang merupakan  ekosistem khas daerah tropis dengan pusat penyebaran di wilayah Indo-Pasifik. Diperkirakan luas terumbu karang yang terdapat di perairan Indonesia adalah lebih dari 60.000 km2, yang tersebar luas dari perairan Kawasan Barat Indonesia sampai Kawasan Timur Indonesia (Walters, 1994 dalam Suharsono, 1998).
Potensi sumberdaya alam kelautan ini tersebar di seluruh Indonesia dengan  beragam nilai dan fungsi, antara lain nilai rekreasi (wisata bahari), nilai produksi (sumber bahan pangan dan ornamental) dan nilai konservasi (sebagai pendukung proses ekologis dan penyangga kehidupan di daerah pesisir, sumber sedimen pantai dan melindungi pantai dari ancaman abrasi) (Fossa dan Nilsen, 1996). Ditinjau dari aspek ekonomi, ekosistem terumbu karang menjadi tumpuan hidup bagi masyarakat pesisir di sekitarnya (Suharsono, 1998).
Ekosistem terumbu karang merupakan bagian dari ekosistem laut yang penting karena menjadi sumber kehidupan bagi beraneka ragam biota laut. Di dalam ekosistem terumbu karang ini pada umumnya hidup lebih dari 300 jenis karang, yang terdiri dari sekitar 200 jenis ikan dan berpuluhpuluh jenis moluska, crustacean, sponge, alga, lamun dan biota lainnya (Dahuri, 2000). Terumbu karang bisa dikatakan sebagai hutan tropis ekosistem laut. Ekosistem ini terdapat di laut dangkal yang hangat dan bersih dan merupakan ekosistem yang sangat penting dan memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.

II.    PERMASALAHAN
Ikan terumbu merupakan penghuni terumbu karang yang paling mudah dikenali karena warna yang sangat mencolok. Bentuk fisik dari ikan terumbu inilah yang menyebabkan para pencari ikan gencar melakukan penangkapan secara besar-besaran. Ada beberapa tipe ikan terumbu yang banyak diminati, yaitu tipe ikan diurnal merupakan sebagian besar dari famili ikan yang terdapat di ekosistem terumbu karang seperti Pomacentridae, Chaetodotidae, Pomachantidae, Acanthuridae, Labridae, Lutjanidae, Balistidae, Serranidae, Cirrithidae, Tetraodontidae, Bleiidae dan Gobiidae. Adapula tipe ikan nokturnal (ikan yang aktif pada malam hari) yaitu Holocentridae, Apogonidae, Haemulidae, Muraenidae, dan Scorpaenidae. 
Ketergantungan yang tinggi negara-negara Asia Tenggara khususnya Indonesia terhadap sumber daya laut menyebabkan nelayan ingin menagkap ikan dalam jumlah banyak melalui cara yang mudah yaitu dengan cara merusak (destructive fishing). Beberapa praktek penangkapan ikan dengan cara merusak antara lain penggunaan pukat harimau (trawl), penggunaan bom (dynamite fishing), dan penggunaan racun potas (cyanide fishing). Penggunaan dynamite dan cyanide fishing selain dapat menghabiskan populasi ikan, juga mengakibatkan kerusakan ekosistem di sekitarnya (terumbu karang) dan membahayakan keselamatan nelayan. Aktivitas destructive fishing ini mengancam 88% terumbu karang Asia Tenggara.
Salah satu contoh kasusnya yaitu di Kepulauan Seribu. Kepulauan Seribu yang terletak di sebelah utara Teluk Jakarta dan Laut Jawa Jakarta memiliki 110 buah pulau. Kepulauan Seribu terkenal dengan keindahan terumbu karang dan ikan-ikannya. Hal ini tentu saja menarik perhatian komunitas sekitar untuk menangkap ikan-ikan cantik itu dan menjualnya di Jakarta. Pencari ikan hias menyelam di sekitar terumbu-terumbu karang untuk mencari ikan hias (biasanya jenis anemone). Untuk menangkap anemone, mereka menyemprotkan potas yang disimpan dalam botol aqua ke anemone yang  berada di terumbu karang.

III. SOLUSI
Secara alami, terumbu karang merupakan habitat bagi banyak spesies laut untuk melakukan pemijahan, peneluran, pembesaran anak, makan dan mencari makan (feeding & foraging), terutama bagi sejumlah spesies yang memiliki nilai ekonomis penting.  Banyaknya spesies makhluk hidup laut yang dapat ditemukan di terumbu karang menjadikan ekosistem ini sebagai gudang keanekaragaman hayati laut.  Saat ini, peran terumbu karang sebagai gudang keanekaragaman hayati menjadikannya sebagai sumber penting bagi berbagai bahan bioaktif yang diperlukan di bidang medis dan farmasi.
Dalam konteks ekonomi, terumbu  karang menyediakan sejumlah manfaat berkelanjutan, yaitu manfaat pada perikanan lepas pantai (budidaya ikan palagis, misalnya Scombridae, Exocoetidae, Carangidae, Charcharinidae sebagai tempat pemijahan. Selain itu manfaat pada perikanan terumbu yang sangat penting bagi nelayan.
Melihat begitu pentingnya ekosistem terumbu karang bagi manusia dan mahluk laut yang hidup diterumbu karang, maka sudah semestinya masyarakat Indonesia menyadari manfaat terumbu kareng dengan tidak merusaknya, yaitu dengan cara tidak menggunakan ukat harimau, bom, dan racun potas saat melakukan penangkapan serta pengetahuan mengenai terumbu karang, terutama cara melestarikannya.

IV. KESIMPULAN
Terumbu karang adalah tempat dimana mahluk laut dengan berbagai bentuk dan warna yang unik hidup. Selain sebagai tempat berlindungnya ikan laut, terumbu karang juga bermanfaat bagi manusia terutama nelayan. Namun ekslpoitasi yang dewasa ini terjadi sangat merugikan karena dapat mengancam kelangsungan hidup ikan terumbu dan juga para nelayan yang sangat bergantung pada terumbu karang. Pemerintah Indonesia telah lama memberlakukan peraturan mengenai tata cara penangkapan ikan sehingga terumbu karang tidak rusak, yaitu dengan tidak menggunakan pukat harimau, bom, dan racun potas saat melakukan penangkapan, selain itu pemberian pengetahuan mengenai terumbu karang bagi masyarakat pesisir guna mengawasi ekosistem terumbu karang. Hal ini sangat menguntungkan agar sumberdaya perikanan tetap terjaga.

DAFTAR PUSTAKA
            Darmadi. 2010. Manfaat Terumbu Karang Di Indonesia. Dalam http://dharmadharma.wordpress.com. 30  November 2010
            Maddppa. 2009. Tipe Ikan Penghuni Terumbu Karang. Dalam http://netsains.com. 30 November 2010
        Nariswari, N.P. Ayu. 2009. Kerusakan Terumbu Karang Akibat Penangkapan Ikan Dengan Cara Merusak. Dalam http://www.wordpress.com. 30 November 2010
            Wikipedia. 2010. Terumbu Karang. Dalam http://www.wikipedia.org. 30 November 2010
            Yufrizal. 2009. Manfaat Terumbu Karang. Dalam http://medanbung.wordpress.com. 30 November 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar