Senin, 07 November 2011

Lebaran di Negeri Orang

minggu 6 November 2011

Mendung.. mendung.. dingin.. dingin...
itulah gambaran minggu pagi di Purwokerto..
gemaan takbir terdengar sayup-sayup di balik langit yg tertutup awan kelabu
meski hanya sayupan tak mengempaskan semangat untuk sholat ied brg teman sepermainan..
siap dan berdandan sejak pukul 5 pagi ternyata sholatny telat n terkejut dgn situasi dan kondisi yang berbeda dari negara asal..
meski kaget tp okelah alun-alun bs dijadikan pilihan..

Minggu, 30 Oktober 2011

UTS

hei UTS akhirnya datang juga...
siiip lah mau ga mau UTS pasti akan bertamu dihidup w
semoga segalany berjalan dengan lancar.. amin
semoga mendapat berkah dari semuany
sukses deh buat w dan smuany

Rabu, 28 September 2011

Galau 2

cuma ucapan met pagi hari kamis... impian untuk menjadi weekend hancur sudah.. kenapa?? karena hari jum'at masih ada 1 MK yang oohhh bgt..
tugas-tugas-tugas dan harus dikumpulkan
1. Pancasila
2. Biokimia (TT dan Praktikum)
3. Bioper
4. PIPI
cuma bisa bilang semangat aja deh buat diri sendiri n teman2..

Selasa, 27 September 2011

Galau 1

pusing pusing pusing...
blog pertama diisi sama tugas-tugas semester 1 dan 2 (sebagian).. niat terselubung adalah mengurangi memory dalam laptop.. hahaha alhamdulillah ya sesuatu (syahrini style)

masalah tak terpecahkan adalah kelompok bioper yang sangat (ngenes) T_T dan tapi semua harus disyukuri(n) hhaaa...

cukup 1 kalimat buat mahluk itu "jangan cari perkara kalau ga mau diperkara"



salam dhynasaputra

BRYOZOA

BAB I
PENGERTIAN

Dahulu Bryozoa dianggap oleh masyarakat awam sebagai salah satu jenis tumbuhan yang hidup di perairan. Namun, setelah dilakukan beberapa penelitian diketahui bahwa Bryozoa merupakan sekumpulan hewan yang berukuran mikroskopis yang hidup berkoloni di perairan. Dalam bahasa Yunani, Bryozoa, bryon berarti lumut dan zoon berarti hewan. Sehingga Bryozoa dikatakan juga sebagai sekumpulan hewan yang menyerupai lumut. Selain disebut dengan Bryozoa, hewan ini biasa disebut juga Polyzoa yang berarti binatang laut atau air tawar yang membentuk koloni dari zooid dan Ectroprocta yang berarti hewan dengan anus berada di luar.
Bryozoa dapat ditemukan di laut dan beberapa jenis dapat ditemukan di perairan dangkal yang subur dan jernih. Bryozoa hidup dengan cara menempelkan diri pada batu, benda, atau tumbuhan lain yang berada di perairan.
BAB II
BRYOZOA

            2.1              Klasifikasi
Klasifikasi Bryozoa dibagi berdasarkan bentuk lophohore. Lophophore berfungsi sebagai alat penangkap makanan bersuspensi dan terdapat tentakel bersilia di sekelilingnya. Bryozoa dibagi atas tiga kelas, yaitu :
            1.                  Phylactolaemata (Lophophore tapal kuda)
Phylactolaemata adalah salah satu kelas dari filum Bryozoa yang memiliki bentuk lophophore seperti tapal kuda dan salah satu jenis Bryozoa yang hidup di air tawar. Selain itu, kelas ini hanya memiliki satu ordo yaitu Plumatellina. Ciri lain yang dimiliki kelas Phylactolaemata adalah :
            a.                   Memiliki epistoma
            b.                  Dinding tubuh berotot
Kelas Phylactolaemata membentuk koloni atas bentuk yang sama. Hal ini disebabkan kelas Phylactolaemata dapat menghasilkan statoblast yang berfungsi untuk menghasilkan spesies yang sama.

            2.                  Gymnolaemata (Lophophore lingkaran)
Gymnolaemata adalah kelas yang kedua pada filum Bryozoa. Pada kelas ini lophophore berbentuk lingkaran dengan tentakel mengelilingi sekitar lophophore. Tidak seperti kelas sebelumnya, kelas ini tidak memiliki epistoma dan tidak berotot pada dinding tubuhnya. Selain itu, saat membentuk koloni kelas Gymnolaemata cenderung memiliki bentuk yang beragam. Hewan ini terdiri lebih dari 3000 spesies dan kebanyakan hidup di laut. Kelas Gymnolaemata memiliki dua ordo, yaitu Ctenomata dan Cheilostomata.
Ordo Ctenomata memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·         Zooecia seperti agar, khitin atau membran
·         Diameter orifice sama dengan diameter zooecium
·         Koloni berbentuk lapisan tipis pada batu, cangkang moluska atau ganggang
Contonya : Paludicella (di air tawar) dan Alcyonidium (di air laut)
Ordo Cheilostomata memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·         Zoecia dari zat tanduk atau kapur
·         Berbentuk kotak dan mempunyai avicularia
·         Mempunyai operculum
·         Bentuk koloni berumbai-rumbai
Contohnya : Bugula dan Membranipora
 
            3.                  Stenolaemata (Lophophore gelang)
Stenolaemata merupakan satu-satunya kelas Bryozoa yang memiliki banyak ordo, yaitu Ordo Cyclostomata atau Tubulipora, Ordo Cystoporata, Ordo Stomatopora, Ordo Cryptostomata, Ordo Trepostomatida dan Ordo Fenestrata.
Stenolaemata memiliki lophopore berbentuk seperti gelang. Spesies pada kelas ini hanya dapat ditemukan di laut dan koloni berbentuk seperti terumbu karang.

            2.1              Morfologi dan Anatomi
           Bryozoa merupakan hewan mikroskopis yang hidup berkoloni. Setiap koloni terdiri atas beberapa individu yang disebut dengan zooid. Zooid memiliki bentuk yang bermacam – macam, seperti kotak, jembangan, dan lonjong. Dalam satu koloni dikatakan polimorfik jika koloni tersebut terdiri  lebih dari satu macam zooid, autozooid, ovicell dan heterozooid. Autozooid berfungsi untuk makan dan pencernaan. Sedangkan Heterozooid merupakan modifikasi dari zooid untuk keperluan koloni, misalnya membentuk seperti tangkai atau stolon, akar, avikularium dan vibraculum. Avicularum (jamak: avicularia) berbentuk seperti kapala burung, untuk menghalangi parasit atau pengganggu. Vibraculum berbentuk seperti cambuk untuk membersihkan tubuh dari detritus dan parasit. Ovicell  ialah zooid untuk mengerami telur. Tubuh Bryozoa diselubungi oleh sebuah lapisan khitin yang tersusun atas kalsium karbonat.
 Bryozoa memiliki rongga tubuh yang sempurna, tetapi Bryozoa tidak memiliki pembuluh darah dan organ pernapasan. Bryozoa dapat menggerakan mulut yang tertutup oleh tentakel dan anus dengan menggunakan saraf ganglion. Letak anus berada di sebelah mulut sehingga Bryozoa dikatakan hewan dengan pencernaan berbentuk “U”.

           2.1              Fisiologis
           2.3.1        Sistem Reproduksi
           Bryozoa memiliki dua cara untuk melakukan reproduksi, yaitu dengan cara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual dilakukan di luar tubuh, yaitu dengan cara sperma dikeluarkan kemudian sel telur. Kadang kala Bryozoa bersifat protandri, yaitu alat pembiakan jantan lebih dahulu muncul daripada betina. Testis pada Bryozoa terletak di bagian funiculus sedangkan ovari terletak pada bagian lophophore. Beberapa spesies Bryozoa laut dapat mengerami telurnya, misalnya dalam saluran pencernaan yang mengalami degenerasi yang disebut ovicell. 
           Bentuk larva Bryozoa laut bervariasi, namun semua larva Bryozoa memiliki corona, yaitu semacam lingkaran silia sebagai alat renang, dan serumpun silia panjang di anterior, serta sebuah kantung penempel di posterior. Larva Bryozoa akan  menempel  di substrat dan tumbuh menjadi zooid awal yang disebut ancestrula. Reproduksi aseksual Bryozoa dilakukan dengan jalan pertunasan. Reproduksi dengan jalan pertunasan dilakukan dengan cara ancerstrula membentuk beberapa zooid yang kemuadian akan membentuk koloni baru. Selain dengan jalan pertunasan, Bryozoa dapat menghasilkan statoblast pada bagian funiculus. Sturktur dan bentuk statoblast dapat digunakan untuk mengidentifikasi genus dan spesies dari Bryozoa.
            2.3.1        Sistem Pencernaan
Proses pencernaan makanan pada Bryozoa dilakukan dengan proses yang sama dengan hewan lain yakni makanan diambil oleh tentakel yang kemudian dimasukkan ke dalam mulut dan melewati  pharinx, lalu dicerna di dalam lambung kemudian makanan diserap di usus

            2.3.1        Sistem Peredaran Darah
Pada hewan Bryozoa tidak ditemukan sistem peredaran darah yang lazimnya didapati pada mahkluk hidup atau organisme lain.

            2.3.2        Sistem Syaraf
Syaraf yang mengendalikan segala aktivitas dari Bryozoa adalah saraf ganglion. Saraf ganglion akan menggerakan tentakel yang akan mengambil makanan dan menggerakan otot pencernaan yang ada dianus untuk mengeluarkan sisa makanan.

            2.3.3        Sistem Ekskresi
Pada hewan Bryozoa proses eksresi sama seperti pada hewan lain yakni hasil sisa pencernaan yang sudah tidak dapat digunakan akan dikeluarkan melalui saluran yang disebut anus, pada Bryozoa anus terletak di luar lophopore, sebagaimana telah disebutkan bahwa Bryozoa bisa disebut juga Ectoprocta.

            2.3.4        Sistem Respirasi
Pada hewan Bryozoa tidak ditemukan organ pernafasan (respirasi) yang lazimnya ada pada semua makhluk hidup. Namun Bryozoa melakukan proses pernapasan dengan cara difusi.

            2.1              Sistem Pertahanan Diri
Bryozoa termasuk organisme yang memiliki warna mencolok dan tidak memiliki duri (spine) serta tidak dilindungi oleh cangkang sebagai penutup tubuh, sehingga organisme ini rawan terhadap predator. Cara yang dilakukan untuk membebaskan diri dari serangan predator, secara alamiah organisme ini mengembangkan suatu mekanisme pertahanan diri dengan memproduksi senyawa aktif yang membuat predator menjauhinya.
Invertebrata laut yang mempunyai struktur pergerakan fisik lebih terbatas dibandingkan dengan vertebrata laut, mampu mengembangkan sistem pertahanan diri dengan memproduksi senyawa kimia (chemical defense). Senyawa kimia yang dihasilkan oleh invertebrata laut ini berguna untuk mencegah dan mempertahankan diri dari serangan predator, media kompetisi, mencegah infeksi bakteri, membantu proses reproduksi dan mencegah sengatan sinar ultra violet.

            2.2              Keuntungan dan Kerugian Bryozoa
Bryozoa memiliki beberapa keuntungan baik dalam perikanan maupun ekologi lingkungan. Keuntungan tersebut adalah :
1.                  Bryozoa dapat digunakan sebagai sumber pakan ikan alami bagi Turbelaria, siput, Oligochaeta, larva Trichoptera dan ikan kecil lainnya.
2.                  Spesies dari kelas Stenolaemata dapat menghasilkan zat kapur sehingga spesies tersebut membantu menciptakan lapisan batu kapur pada terumbu karang.
3.                  Fosil Bryozoa dapat digunakan sebagai penentu umur batuan dan sebagai tanda untuk uji pengeboran minyak.
Akan tetapi, Bryozoa dapat menimbulkan kerugian misalnya pada spesies air tawar dengan contoh Paludicella adakalanya tumbuh dalam pipa air minum yang tidak diberi klor (Cl) sehingga mengganggu aliran air, atau tumbuh pada jaring apung sehingga mengganggu ikan di dalamnya. Sekitar 130 spesies laut hidup sebagai epifit, oleh manusia dianggap sebagai pengganggu, misalnya Bugula banyak menempel pada dinding kapal yang terendam air.

GLOSARIUM

Ancestrula
:
Larva Bryozoa yang akan  menempel  di substrat dan tumbuh menjadi zooid awal.
Autozooid
:
Zooid berfungsi untuk makan dan pencernaan.
Avicularum
:
Heterozooid yang berbentuk seperti kepala burung, untuk menghalangi parasit atau pengganggu.
Bryozoa
:
Sekumpulan hewan yang berukuran mikroskopis yang hidup berkoloni di perairan.
Corona
:
Lingkaran silia sebagai alat renang pada larva Bryozoa.
Ectroprocta
:
Hewan dengan anus berada di luar.
Heterozooid
:
Modifikasi dari zooid untuk keperluan koloni.
Lophophore
:
Bagian tubuh bryozoa yang terletak di dekat mulut berfungsi sebagai alat penangkap makanan bersuspensi dan terdapat tentakel bersilia di sekelilingnya.
Ovicell
:
Zooid untuk mengerami telur.
Polyzoa
:
Binatang laut atau air tawar yang membentuk koloni dari zooid.
Statoblast
:
Bagian dalam tubuh Bryozoa yang berfungsi sebagai alat reproduksi aseksual dan untuk mengidentifikasi genus serta spesies dari Bryozoa.
Vibraculum
:
Heterozooid yang berbentuk seperti cambuk untuk membersikan tubuh dari detritus dan parasit.
Zooecia
:
Membran yang melapisi tubuh Bryozoa yang terbentuk dari zat tanduk atau kapur.
Zooid
:
Individu dari Bryozoa.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim . 1998. Bryozoa. Dalam www.google.com. 12 Maret 2011
Anonim. 2007. Avertebrata Air. Dalam www.yahoo.com. 12 Maret 2011
Anonim. 2010. Binatang Laut Memberikan Petunjuk Baru Di Dunia. Dalam http://livejurnal69.blogspot.com. 18 Juni 2011
Djarubito, Mukayat.1994. Zoologi Dasar. Erlangga; Jakarta.
Egmond, Wim. 2004. Hidden Life In Tide Pools. Dalam http://www.microscopy-uk.org.uk. 18 Juni 2011.
Fox, Richard. 2006. Ctenostome Bryozoan. Dalam http://webs.lander.edu. 20 Juni 2011.
Hyman, LH. 1959. The Invertebrates. Smaller Coelomate Groups V. Mcgraw-hill : New York.
Myers, P., R. Espinosa, C. S. Parr, T. Jones, G. S. Hammond, and T. A. Dewey. 2008. The Animal Diversity Web (Online). Dalam http://animaldiversity.org. 18 Juni 2011.
Radiopoetra. 1994. Zoologi. Erlangga; Jakarta.
Suwignyo, Sugiarti dkk. 1997. Avertebrata Air Untuk Mahasiswa Perikanan. Fakultas IPB; Bogor.

PENGAMATAN MAKRO DAN MIKRO AVERTEBRATA PULAU SEGARA ANAKAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  TINJAUAN PUSTAKA

Indonesia memiliki keragaman jenis hayati, mulai dari udara, tanah, dan perairan.Keanekaragaman hayati perairan yang begitu banyak dibedakan atas jenis avertebrata (tidak bertulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang).Jenis avertebrata air yang beragam disetiap daerah belum terlalu dikenal oleh khalayak ramai.Salah satunya keanekaragaman avertebrata air yang berada di Pulau Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah. Kawasan yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan memiliki wilayah yang dikelilingi oleh air payau dan hutan bakau yang lebat dan asri, sehingga hewan-hewan avertebrata seperti kepiting bakau,dan siput sangat mudah untuk ditemukan.
Pengamatan hewan avertebrata dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain hand sorting, eckman grab, plankton net, dan core sampler. Hand sorting yaitu metode yang dilakukan dengan mencari hewan-hewan avertebrata disekitar daerah pengamatan secara langsung menggunakan tangan. Eckman grab adalah metode yang digunakan pada perairan dalam dan substrat dasar lembut (misalnya lupur atau pasir). Sedangkan plankton net adalah metode yang menggunakan alat berupa jaring plankton yang berguna untuk menyaring air yang berasal dari air laut yang kemudian air yang telah tersaring oleh plankton net dimasukkan kedalam botol film. Metode yang terakhir yang biasa digunakan adalah core sampler, yaitu suatu metode yang menggunakan tabung paralon atau kaleng yang terlebih dahulu telah dilubangi pada bagian dalamnya, kemudian kaleng tersebut dibenamkan pada substrat berlempur dan kemudian diangkat, sehingga lumpur dapat tersaring didalam kaleng beserta hewan didalamnya.

BAB II
PENGAMATAN MAKRO DAN MIKRO AVERTEBRATA PULAU SEGARA ANAKAN

2.1 DATA PENGAMATAN
2.1.1 Hand Sorting
Hand sorting atau pernyortiran dengan menggunakan tangan adalah salah satu metode yang digunakan dalam mencari hewan-hewan avertebrata kasat mata atau berukuran besar yang berasal dari suatu daerah atau tempat pengamatan. Hewan avertebrata yang ditemukan di Pulau Segara Anakan dengan metode hand sorting ini antara lain :

Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
Arthropoda
Malacostraca
Decapoda
Portunidae
Scylla
S. serrata

Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
Mollusca
Pelecypoda
Ostreoida
ostreidae
Crassoptrea
C.  gigas

Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
Mollusca
Gastropoda
Caenogastro-
poda
Littirunidae
Littorina
Littorina sp.

Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
Mollusca
Gastropoda
Caenogastroda
Bursidae
Bufonaria
Bufonaria albivaricosa

Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
Arthropoda
Malacostraca
Decapoda
Macro
banchidae
Macro
banchium
Macroban
chium sp.

2.1.2 Core Sampler
Metode core sampler adalah metode yang biasa digunakan pada daerah pengamatan dengan substrat berupa lumpur.Alat yang digunakan dalam metode ini berupa kaleng atau tabung paralon yang pada bagian bawahnya telah diberi beberapa lubang yang berguna agar air yang masuk dapat keluar dan menyisakan endapan lumpur didalam kaleng tersebut.Kemudian lumpur yang sudah tersaring disisihkan guna mencari hewan yang terperangkap dalam lumpur tersebut.
Adapun beberapa hewan yang didapatkan dengan menggunakan metode core sampler saat berada di hutan bakau, Pulau Segara Anakan :

Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
Mollusca
Bivalvia 
Tellinoidea
Tellinidae
Tellina
Tellina sp.

2.1.3 Eckman Grab
Eckman grab adalah metode yang digunakan pada perairan dalam dan substrat dasar lembut (misalnya lupur atau pasir).
Adapun hewan avertebrata yang berhasil didapatkan dengan menggunakan metode ini adalah

Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
Mollusca
Gastropoda
Mesogastro
poda
Viviparidae
Bellamnya
Bellamnya Javanica

Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
Arthropoda
Malacostraca
Mysida
Mysidae
Mysis
Mysis sp.

2.1.4 Plankton Net
plankton net adalah metode yang menggunakan alat berupa jaring plankton yang berguna untuk mendapatkan zooplankton maupun fitoplankton dengan cara menyaring air yang berasal dari air laut dengan plankton net dan kemudian dimasukkan kedalam botol film.
Jenis plankton yang dapat ditemukan dengan metode ini adalah :

Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
Radiolaria
Sticholonchea
Taxopo
dida
Sticholon
chedae
Sticholonche

S. zanclea

Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
Arthropoda
Maxillopoda
Calanoida
Acartiidae
Acartia
Acartina sp.
 
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Segara Anakan merupakan suatu daerah perairan yang mempunyai fungsi strategis baik lingkungan maupun secara social -ekonomis, karena mempunyai karakteristik dan spesifikasi kekayaan berbagai sumberdaya perairan serta keaneka ragaman flora dan fauna.Hutan mangrove di Segara Anakan mempunyai fungsi yang sangat penting, termasuk untuk perikanan tangkap karena merupakan ternpat kelangsungan hidup berbagai jenis hewan-hewan tertentu seperti ikan dan udang.
Pada praktikum lapangan yang dilaksanakan pada pukul 14.20 di mangrove dan pukul 20.00 di laguna hewan yang didapat antara lain kepiting, tiram, keong/siput, dan udang. Waktu pelaksanaan praktikum ini menunjukkan bahwa waktu mempengaruhi hasil tangkapan hal ini dibuktikan dari hasil tangkapan yaitu  jumlah hewan yang ditangkap pada siang hari lebih banyak dari malam hari, namun hewan yang didapatkan pada malam hari lebih beragam dan berbeda. Hal ini dikarenakan  suhu dan waktu makan mempanguruhi hewan-hewan tersebut untuk keluar dari tempat tinggalnya.
Terdapat pengelompokkan hewan berdasarkan kesamaan ciri dan kekerabatan yang dekat. Kelompok siput atau keong dengan kelompok tiram. Kedua kelompok ini memiliki kekerabatan yang dekat yaitu berasal dari filum mollusca. Keduanya juga memiliki ciri yang sama, yaitu cangkangyang menutupi tubuhnya dan seberkas ulir yang berada pada cangkang tersebut. Sedangkan kelompok udang, Arthropoda, dan kepiting memiliki kesamaan tubuh seperticapit, antenna, antenula, maksila, chepalotoraks. Juga dalam kelas yang sama yaitu malacostraca dan filum Arthropoda.
Teknik yang digunakan dalam pengambilan hewan-hewan antara lain dengan handsorting (hewan yang terlihat dengan mata telanjang), core sampler(hewan kecil yang terdapat dalam lumpur), eckmangrab(hewan yang berada dalam substrat lembut, lumpur), dan planktonet(bentik yang berukuran sangat kecil).

3.2 SARAN
            Praktikan mengharapkan agar jadwal praktikum lapangan lebih tertata sehingga praktikan dapat mempersiapkan diri untuk melaksanakan praktikum.Selain itu praktikan mengharapkan koordinasi yang baik antara praktikan dan asisten sehingga tidak terjadi kesalahan dalam melaksanakan praktikum lapangan.Terakhir praktikan mengharapkan agar suasana saat praktikum dibuat semenyenangkan mungkin.
 
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. 8. Invertebrata.http://www.scribd.com. 11 Mei 2011
Bontot, Ksatria. 2009. Copepoda. http://tempurungkura.blogspot.com. 27 Mei 2011
D’unik. 2010. Keong-keong lucu dan unik. http://bevy-unik.blogspot.com. 11 Mei 2011
Dio, Muhammad. 2011. 7 Hewan transparan di dunia.http://geckofc.blogspot.com. 11 Mei 2011
Huat, Jong. 2003. “Plankton” Pakan Alami Yang Harus Hadir Dalam Akuarium Laut Anda. Jasa mulia : Medan
Karren. 2010. Tiram laut.http://mainsesukahatimu.blogspot.com . 11 Mei 2011
Reeve. 1844. Bufonaria albivaricosa. http://www.gastropods.com. 11 Mei 2011

Shadowshador. 2009. Brown periwinkle (Littorina sp).http://www.flickr.com. 11 Mei 2011

Tim Wikipedia. 2010. Gastropoda. http://wikipedia.org. 14 Mei 2011
Tim Wikipedia. 2010. siput. http://id.wikipedia.org. 11 Mei 2011
Tim Wikipedia. 2011. Bivalvia. http://id.wikipedia.org. 11 Mei 2011
Tim Wikipedia. 2011. Mysis. http://id.wikipedia.org. 11 Mei 2011
Tim Wikipedia. 2011. Scylla serrata. http://en.wikipedia.org. 11 Mei 2011
Tim Wikipedia. 2010. Sticholonche. http://en.wikipedia.org. 27 Mei 2011
Tim Wikipedia. 2011. Udang. Dalam http://id.wikipedia.org. 11 Mei 2011